Tidak terasa sekarang sudah bulan
November hampir di penghujung tahun 2013. “November rain” seperti judul lagunya
Gun N Roses, ini berarti sudah memasuki musim hujan. So,, you guys siap2 bawa
payung kemanapun pergi yaw. Sebelum tahun 2013 berlalu, gue pengen cerita mengenai
perjalanan gue ke negeri seberang, ya masih di sekitar Asia Tenggara....That is
Malaysia. Alhamdulillah, akhir september lalu gue berkesempatan mengunjungi
negeri Jiran. Tgl. 27-30 September 2013 gue dan teman gue – Mega berlibur ke
Kuala Lumpur. Perjalanan dimulai ketika kami berdua meninggalkan jakarta dengan
pesawat Tiger Airlines yang memakan waktu ± 2 jam. Sesuai jadwal penerbangan
berangkat dari Jakarta pukul 7.35 sampai di Kuala Lumpur pukul 10.35. Yup,,
pesawat yang kami tumpangi sampai di bandara LCCT Kuala Lumpur sesuai jadwal
penerbangan. Karena perut keroncongan, selama perjalanan di pesawat gue ga
makan apapun, hanya tidur saja...langsung deh gue sama mega cari tempat makan di
sekitar bandara. Gue teringat pesan dari teman – Nisa yang bilang klo sampai di
bandara KL cari makanan waffel atau pie di resto Mc Donald. Segeralah gue
memasuki area McD,, huuuaaa banyak orang yang mengantri. Kebanyakan yang
mengantri adalah turis-turis yang baru tiba di KL dan ada juga warga malaysia.
Sambil mengantri, gue melirik daftar menu yang terpampang di display menu,
berharap menemukan makanan yang gue mau. Finally,, yeeaaah i bought a pie apple
only at McD KL, ga ada nih di McD Jakarta atau daerah manapun.
 |
Apple Pie at Mc Donalds LCCT |
Setelah perut terisi penuh makanan,
gue berjalan menuju counter bis masih di sekitar area bandara untuk membeli
tiket / karcis SKYbus seharga RM 8.00 dengan tujuan ke petailing street, dimana
gue menginap di Hotel China Town Inn. Perjalanan dari bandara LCCT ke petaling
street ± 1,5 jam. Sepanjang perjalanan gue menikmati pemandangan di sekeliling
jalan banyak pohon kelapa sawit. Bis yang kami naiki sempat berhenti di bandara
KLIA, jadi jangan khawatir guys, siapapun yang ingin travel ke KL dan turun
dibandara KLIA bisa naik bis ini kok =)
Setelah perjalanan yang cukup jauh, bis
memasuki pusat kota. Indah sekali memandang gedung-gedung pencakar langit di
KL. Bis yang kami naiki berhenti di shuttle bis di sekitar Puduraya. Kami pun
turun dari bis, lanjut jalan kaki ke arah jalan petaling street. Hampir saja
kelewatan mencari hotel China Town Inn karena tampak dari luar hotel ini
menyatu dengan bangunan ruko yang menjual berbagai macam baju, tas, dll hingga
gue pikir ini hotel atau toko ya...(-_-)” Nah,, pas lihat nama hotel yang
terpampang di dinding tembok bangunan, gue sama mega masuk ke dalam hotel menaiki
tangga ke lantai atas sambil dorong-dorong koper yang lumayan berat. Uuuh
capeknya,, ga ada lift nih. Sampai di lantai atas gue menuju meja resepsionis yang
sudah disambut oleh seorang bapak tua yang tampak dari fisiknya orang china.
Sebelum berangkat ke KL, gue sudah melakukan reservasi dulu. Walaupun sudah
booking kamar sebelumnya dengan jaminan kartu kredit, tapi pembayaran di hotel
ini harus cash atau tunai. Kami membayar seharga RM 270 untuk menginap selama 4
hari 3 malam di hotel tersebut. Kami menginap di kamar 202, sebuah kamar yang
cukup besar dengan single bed gede, AC dan kipas angin mini yang berada di
lantai 2 hotel. Tersedia free wifi dan fasilitas internet di hotel ini. Sekedar informasi saja, hotel ini terdiri dari 5 lantai,
untuk masuk kedalam hotel ini menaiki tangga biasa dulu menuju meja resepsionis
yang berada di lantai 1. Tapi tenang saja,, untuk menaiki lantai atas tersedia
lift kok yang canggih, tekan tombolnya tinggal touchscreen....kalah deh
sama lift di kantor gue....hehehee.
 |
Menaiki tangga menuju Resepsionis hotel |
 |
Suasana di dalam hotel CHina Town Inn |
 |
Koridor kamar hotel |
Setelah beristirahat di kamar dalam
waktu yang cukup singkat, gue lanjutkan perjalanan keluar hotel. Yup,, it’s
time to explore KL...yeeaaahhh...Dengan bermodalkan peta, gue sama mega
nekat jalan-jalan sambil bertanya-tanya sama orang-orang disana. Kita jalan melewati
jalan petaling street yang merupakan China Town-nya KL, Central Market, taman
tugu jam dengan air mancur yang keluar airnya per sekian detik, Museum Tekstil,
dan Dataran Merdeka Kuala lumpur. Di museum tekstil gue bisa melihat galeri
pakaian, indahnya berbagai patung manikin yang memakai baju tradisional khas
suku melayu malaysia, dan gue bisa mengetahui sejarah asal muasal kain tekstil
yang dipakai suku melayu orang malaysia. Lanjut, gue mampir ke Galeri City KL. Disitu
gue bisa tahu informasi tentang tempat-tempat wisata di KL. Oia, disini kita bisa
foto lho di ikon tulisan KL. Masih di sekitar area ini, gue lihat monumen tugu
yang menjulang tinggi ke atas langit. Di dinding tugu terukir gambar kisah
perjuangan pahlawan kemerdekaan malaysia. Dari lapangan dataran meredeka ini, gue
bisa melihat KL tower, perpustakaan KL, kantor kementrian pariwisata malaysia, dan
gedung-gedung kantor tinggi lainnya.
 |
Central Market |
 |
Kuala Lumpur City Gallery |
 |
National Textile Museum |
Kemudian melanjutkan perjalanan ke
Masjid Jamie Bandaraya Kuala Lumpur untuk istirahat sejenak dan melaksanakan
solat. Sesampainya di depan masjid Jamie ini gue kaget melihat papan pengumuman
yang melarang orang yang tidak berbusana muslimah/ tertutup memasuki masjid.
Karena gue penasaran untuk memasuki area masjid, tiba-tiba ada penjaga masjid
yang berbicara sama gue melarang untuk masuk kedalam masjid karena pakaian gue
tidak muslimah seperti berjilbab. Gue udah bilang sama orang ini klo gue
seorang muslim yang ingin solat di dalam masjid. Sang penjaga masjid
menyarankan gue memakai tudong (red:kerudung-bahasa melayu), dan bila ga
bawa kerudung dianjurkan untuk membeli kerudung di toko sebrang masjid sebelum
memasuki area masjid. Untung teman gue - mega memakai pasmina hitam, jadi gue
pinjem saja. Dengan memakai pasmina yang disulap jadi kerudung, gue memasuki
area masjid. Subhanallah....indah sekali suasana didalam masjid Jamie ini.
 |
Papan pengumuman di depan pagar Masjid Jamie Bandaraya |
|
|
 |
Berbusana muslimah memasuki area Masjid Jamie
Selama
gue solat di dalam masjid, mega yang beragama non muslim menunggu gue di burger
king yang jaraknya ga jauh dari masjid. Lalu gue sama mega melanjutkan
perjalanan ke LRT stasiun masjid Jamie menuju Petronas. Ada kejadian unik yang
terjadi di tempat pembelian tiket LRT di stasiun masjid Jamie. Karena ini
pertama kalinya gue mau naik LRT, gue ga tahu cara pembelian tiket. Untung, ada
sekelompok remaja cewe malaysia yang berbaik hati mengajarkan gue gimana
caranya membeli karcis LRT dengan langkah pertama yaitu pilih stasiun tujuan
dilayar monitor mesin pembelian, kemudian masukkan uang ringgit kedalam mesin
tersebut. Canggih banget deh nih mesin, uang yang gue masukin keluar uang
kembalian dan keluarlah koin sebagai tiket masuk ke entry gate LRT. Dengan naik
LRT yang nyaman, bersih mirip sama MRT di Singapur, gue turun di stesen KLCC. Finally,,
i can see Petronas Twin tower....yeeaahh....it’s so beautiful twin tower at the
night.
|
|
 |
Mesin pembelian tiket LRT di masjid Jamie stesen |
 |
Twin Tower Petronas at the night
Di dalam Petronas Twin Tower terdapat
pusat perbelanjaan yang ternama seperti GUCCI, CHANNEL, VINCI, dll. Namanya
juga cewe, ga seru klo ga blanja....hehehee....Nah, klo ke KL ga lengkap
rasanya klo belum beli produk VINCI asli made in malaysia. Gue beli deh jam
tangan cantik yang elegan di VINCI, kebetulan lagi diskon jadi gue hanya
membayar seharga RM 31.20 buat kenangan-kenangan dari KL. Di sekitar KLCC Park,
gue melihat pertunjukkan kolam air mancur yang keren bangetz....Awesome....Setelah
puas melihat pertunjukkan air mancur, gue sama mega mencari makan disekitar
Petronas. Gue disarankan oleh orang Indonesia yang bertemu saat gue keliling di
Petronas, katanya ada tempat makan khas makanan melayu yang enak, namanya Nasi
Kandar Petaling Jaya. Sampai di restoran, gue langsung pesan sepiring nasi
kandar yang berbumbu mirip nasi padang pake ayam goreng kecap dan segelas teh
tarik hangat. Mantaaap deh!! Porsinya banyak juga nih,, sampai perut gue terasa
kenyang bangetz. Setelah makan, gue sama mega lanjut balik ke hotel naik taxi
cukup membayar RM 6 dari tempat restoran menuju petaling street.
|
|
|
 |
Air mancur di KLCC Park |
 |
Nasi kandar & teh tarik hangat |
Hari kedua liburan, gue sama mega memutuskan
untuk pergi ke Singapore. Dari hotel China Town Inn, gue berjalan kaki ke arah
stasiun Puduraya naik LRT menuju stasiun Bandar Tasik Selatan. Dari sini, gue
beli tiket bis yang ke singapore seharga RM 45.00. Bis berangkat dari bandar
tasik selatan pukul 10 pagi dengan tujuan Singapore-Beach Road. Sampai di
Singapore pukul 03.34 waktu setempat. Bis berhenti di Golden Mile Building.
Lalu gue berjalan kaki menuju stasiun MRT terdekat yakni Nicoll Highway menuju Orchad.
Sampailah kita di kawasan Orchad Road, tempat surganya belanja yang terkenal di
Singapore bahkan terkenal sampai ke mancanegara. Banyak mal yang menjual produk
branded di sekitar Orchad Road. Gue membeli
beberapa souvenir dan juga parfum disini, kebetulan toko yang jual parfum di
Lucky Plasa memberikan harga promo. Seperti parfum Elisabeth Arden yang seharga $SGD 52 bisa gue beli hanya $SGD 45. Parfum Victoria secret juga dijual murah seharga $SGD 18. Nah, bagi kalian girls yang suka mengoleksi
parfum, gue sarankan membeli parfum di Lucky Plasa. Di sepanjang jalan Orchad
banyak pedagang es krim, gue beli deh es krim 1 dollar rasa coklat yang enak dan murah meriah. Sebenarnya ini es krim potong yang es krim nya produk
dari Walls namun dikombinasikan dengan roti atau wafer sesuai selera. Hmmm....yummmy...=)
 |
Daerah perbatasan Malaysia - Singapore |
Next destination, adalah Merlion Park.
Finally,, gue bisa melihat patung singa ciri khas singapore buat yang kedua
kalinya....Woow,, Awesome...Bulan april 2013 lalu gue pertama kali
melihat patung merlion bersama adik gue – Irma karena gue berkesempatan dinas di
Batam, gue sekalian nyebrang naik kapal ferry dari HarbourBay Batam menuju
HarbourFront Singapore. Suasana berbeda melihat patung Merlion di siang hari
yang panas, sedangkan di malam hari suasananya indah sekali, cahaya lampu di malam
hari yang berkilau, angin yang berhembus sepoi-sepoi, romantis bangetz nih klo
berdua sama pasangan...ckckckckck.....Tampak Marina Bay yang begitu indah dengan
sinar lampu yang terpancar. Cool !! ...Im gonna miss this place. Setelah
berkeliling dan foto-foto tentunya, gue sama mega berjalan kaki melewati
Esplanade, sebuah gedung pertunjukkan terbesar, tempatnya para seniman dunia
melakukan konser di Singapore.
 |
Merlion Park, Singapore |
 |
A beautiful Marina Bay at the night |
Kemudian kita naik MRT menuju Nicoll Highway
untuk balik ke Golden Mile Complex/Tower. Disini gue beli tiket bis seharga $
SGD 30 untuk tujuan Kuala Lumpur. Karena masih ada waktu sebelum keberangkatan
bis, gw sama mega mencari makan di seberang Golden Mile Complex/Tower. Nah
disini banyak tempat makan, ada yang menjual makanan chinese food (with pork),
masakan india arab muslim pun juga ada disini. Gue mencoba menu masakan yang
dijual oleh arab india muslim yaitu “nasi goreng ikan putih belibis” dengan
minuman es tebu. Nasi gorengnya mirip sama nasi goreng ikan asin yang biasa
dijual di Indo. Dinilai dari segi rasa, tetep nasi goreng Indo lebih enak
dibanding nasi goreng buatan orang arab singapore...hehehee.
 |
Nasi goreng ikan putih belibis & Es tebu |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Selesai makan,
kita balik ke Golden Mile Complex. Jam menunjukkan pukul 12.00 malam waktu
Singapore, StarMart Express bis yang kami naiki siap berangkat ke Kuala lumpur.
Perjalanan dimalam hari membuat gue ngantuk hingga gue tertidur pulas di dalam
bis. Tapi seketika gue terbangun karena harus turun dari bis menuju kantor
imigrasi daerah perbatasan Singapore-Malaysia. Sampai di malaysia sekitar pukul
½ 5 pagi, supir bis menurunkan kami di Berjaya Times square. Dari situ kami naik
taxi ke hotel China Town Inn dengan membayar RM 15. Oia, sekedar informasi saja
kalo naik taxi di waktu dini hari /pagi-pagi buta begini harus pandai menawar harga
taxi, karena belum berlaku harga argo.
Setelah istirahat dan bersih-bersih badan di hotel,
gue sama mega melanjutkan petualangan ke Batu Chaves. Dari hotel kita berjalan
kaki melewati jalan sultan menelusuri jalan hang jebat sambil menikmati
pemandangan di sekitar gue melihat Stadium Bola Keranjang Malaysia dan Stadium
Negara. Dari Hang Tuah stesen, gue beli tiket seharga RM 5.00 untuk 2 orang
tujuan KL Sentral dengan menaiki monorail. Memang hanya ada monorail yang
melewati jalur Hang Tuah ke KL Sentral. Sampai di KL Sentral gue membeli tiket
karcis kereta KTM Comuter seharga RM 2.00 buat 2 orang dengan tujuan Batu
Chaves. Nyaman sekali naik kereta di malaysia, keretanya bagus, bersih, tidak
penuh sesak seperti kereta Jabotabek. Karena Batu Chaves stasiun kereta paling
akhir, so you guys jangan khawatir terlewat. Wow gue takjub melihat pemandangan
di sekitar Batu Chaves. Wonderfull....indah banget tebing gua yang menjulang
tinggi ke langit. Disitu terdapat banyak kuil Hindu, ada patung Dewa Hanoman
yang sangat besar dan tinggi sekali. Untuk mencapai kuil di dalam puncak goa,
gue harus menaiki ratusan anak tangga ke atas goa. Memang sangat melelahkan
menaiki ratusan anak tangga itu, tapi semua rasa capek terbayarkan pada saat
sampai di puncak goa. Gue bisa lihat pemandangan indah dari atas puncak goa. Di
dalam goa terdapat patung-patung dewa umat hindu dan kuil-kuil suci. Banyak
orang india yang beragama hindu melakukan ritual suci di kuil tersebut. Di sini
juga banyak monyet liar berkeliaran disekitar anak tangga menuju goa maupun di
dalam goa sekitar kuil. Hati-hati ya guys yang bawa kantong kresek makanan bisa
jadi target si monyet lho...huahahaah...Masih di sekitar kawasan Batu Chaves,
kita bisa mengunjungi Dark Chaves, goa besar yang terdapat kelelawar di
dalamnya. Bagi kalian yang penasaran ingin melihat dan menjelajahi dalamnya goa
di Dark chaves ini bisa ikut paket tour Dark Chaves yang ditawarkan oleh pihak
pengelola.
 |
Patung Dewa Hanoman |
 |
Kuil suci umat Hindu di sekitar kawasan Batu Chaves |
 |
Suasana di sekitar Batu Chaves |
 |
Sekelompok umat Hindu yang membawa sesajen untuk ritual |
 |
Suasana di atas puncak goa |
Setelah puas menikmati suasana di kawasan atas goa
Batu Chaves, gue sama mega turun ke bawah lanjut makan siang. Nah, di sekitar
kawasan wisata ini banyak restoran india. Karena udara yang panas gue membeli
es kelapa yang bisa langsung diminum dari buah kelapa seharga RM 3.00.
Hmm...segeeer bangeet...Kemudian, gue mencoba kuliner khas india di RANJ
RESTAURANT, gue makan Onion rava thosai dan Roti poratta lengkap dengan bumbu /
sambal colek 4 aneka rasa khas india. Setelah makan, lanjut balik ke stasiun
kereta Batu Chaves meneruskan destinasi selanjutnya.
Gue dan mega ingin melihat taman yang terdapat danau
yang disebut Perdana Botanical Gardens. Dari Batu Chaves turun di KL sentral
lanjut naik LRT ke pasar seni. Keluar dari pasar seni, berjalan kaki menyebrang
melewati tangga penyebrangan ke arah stasiun Kuala Lumpur. Perjalanan yang
cukup jauh untuk bisa ke taman perdana. Apalagi udara panas terik di KL membuat
capek dan haus tenggorokan. Gue sama mega singgah di lapangan Masjid Nasional Kuala
Lumpur. Di sekitar sini terdapat penjual makanan dengan menggunakan mobil cup
terbuka. Gue membeli beberapa jajanan seperti es limau, 1 tusuk udang goreng, 1
tusuk nuget ikan. Jajanan murah meriah, bersih dan enak....hehehe Gue suka
bangetz ngemil, sambil istirahat menikmati suasana sekitar lapangan masjid.
Namun mega merasa capek dan lelah memutuskan untuk balik ke hotel duluan. Gue
jadi sendirian deh melanjutkan perjalanan ke taman perdana. Sebenarnya gue
takut jalan sendiri di daerah asing yang belum pernah gue kunjungi, tapi karena
gue penasaran liat itu taman, nekatlah gue jalan sendiri sambil nanya arah
jalan sama penjual makanan yang gue beli tadi. Nah ternyata pas gw
ngobrol-ngobrol sama Mak Cik yang jualan jajanan adalah orang Indo asalnya dari
Cilacap. Huuuaah lega deh ketemu orang Indo disni. Hahahaa...Menyusuri jalan
sendirian membuat gue sedikit khawatir takut tersesat atau diculik. Maklum aja
gue kan turis di negeri jiran, apalagi muka gue ga jelek
bangetz....hehehee....banyak orang malaysia mengira gue ini adalah orang
philipines....mungkin karena rambut gue yang kecokelatan mirip sama maribeth
kali yak? Huahahahaa...Jalanan yang sepi, panas namun rindang banyak pohon di
sekeliling jalan, sampailah gue di tengah bundaran yang terdapat papan arah
penunjuk jalan. Kebetulan disitu ada satpam yang gue panggil Pak Cik, gue tanya
aja arah jalan ke danau taman perdana. Beruntungnya gue bertemu Pak Cik yang
baik hati ini yang menunjukkan arah jalan dan menjelaskan bahwa di sekitar situ
banyak wisata yang bisa dikunjungi seperti Planetarium negara, Memorial Tun
Abdul Razak, Taman Burung, Taman Orkid, Danau Taman Perdana, Museum Negara,
dll. Inilah beberapa tempat wisata yang gue kunjungi di sekitar Taman Tasik
Perdana.
 |
Sri Taman Memorial Tun Abdul Razak |
 |
Tampak Depan Rumah Tun Abdul Razak |
 |
Lukisan Tun Abdul Razak |
 |
Suasana Di Dalam Rumah Memorial Tun Abdul Razak |
 |
Taman Gazebo di Dalam Rumah Memorial Tun Abdul Razak |
  |
Taman Tasik Perdana, Kuala Lumpur |
 |
Seorang gadis kecil memberi makan rusa di Taman Rusa, Tasik Perdana
|
 |
Muzium Polis Diraja Malaysia |
 |
Planetarium Negara |
 |
Petunjuk Jalan Menuju Tempat Wisata Di sekitar Taman Tasik Perdana |
Disekitar taman terdapat kereta keliling. Hanya dengan bayar RM 2.00 gue bisa menikmati suasana pemandangan di
sekitar taman tasik perdana tanpa harus capek berjalan kaki. Hingga akhirnya gue turun di Masjid Nasional KL
untuk istirahat dan solat. Sebelum memasuki area masjid, gue duduk sejenak di
bangku bawah pohon di lapangan masjid. Gue berkenalan dengan seorang cewe bule
asal dari London namanya Josephine. Kita berdua bertukar cerita, dan yang
menarik adalah saat dia bilang kalau suara adzan itu terdengar indah sekali, ga
pernah terdengar di negaranya di London. Subhanallah, orang non muslim aja
mengagumi suara adzan. Ga lupa gue mengabadikan moment tersebut dengan foto
bersama Josephine. Hello,, nice to meet u =)
Setelah bercakap-cakap
dengan teman baru dari London, gue masuk ke area masjid untuk solat. Perlu
diingat, aturan di masjid-masjid di malaysia mewajibkan seorang muslimah
menggunakan pakaian tertutup dengan kerudung atau jilbab saat memasuki masjid.
Jadi, sebelum memasuki area masjid, gue wudhu dulu di area tandas dan memakai
mukena. Kemudian naik ke lantai atas, area tempat solat. Gue kagum melihat
arsitektur Masjid Nasional KL ini, ada kolam air mancur di lantai atas masjid,
tulisan kaligrafi indah menghiasi tembok dalam masjid, lampu-lampu gantung
besar yang megah, Subhanallah....pengalaman yang ga akan pernah gue lupakan
bisa solat di sini. Alhamdulillah...=)
 |
Masjid Nasional Kuala Lumpur |
 |
Suasana di dalam Masjid Nasional Kuala Lumpur |
 |
Kolam Air Mancur Di dalam Area Masjid |
Selesai solat gue beranjak
pergi ke tempat jajanan di depan lapangan masjid. Gue ketemu lagi sama Mak Cik
yang orang Cilacap itu, gue beli es cincau seharga RM 1.50 sen. Karena masih
penasaran sama satu tempat yang disebut Muzium Negara, gue putuskan untuk
berjalan kaki lagi menuju muzium itu. Melewati jalan yang jauh, sepi, sampailah
gue di Muzium Negara. Namun sayank, jam kunjungan muzium sudah tutup sehingga
gue hanya bisa foto-foto di luar halaman sekitar muzium. Well, bagi kalian yang
ingin mengunjungi Muzium Negara sebaiknya datang sebelum pukul 6 sore yak.
Jangan kayak gw sampe sana jam 6 lewat,, memang kondisi langit di KL masih
terang banget pas jam 6 sorean gitu ga sadar klo ternyata udah bisa dibilang
malem....haduuuh....
 |
Pintu Gerbang Masuk Muzium Negara Kuala Lumpur | | | |
|
|




Dari muzium gue berjalan
kaki sendiri melewati jalan yang jauh sekali ke arah petaling street. Melewati
The Majestic Hotel Kuala Lumpur, KTM Berhard, stasiun Kuala Lumpur, stasiun
Pasar Seni hingga akhirnya gue ketemu jalan petaling. Nah, gue sempatkan buat
beli oleh-oleh yang sesuai kantong isi dompet di china town. Jangan lupa nawar
yak guys! Hehehee...Sampai di hotel, gue bertanya sama resepsionis mengenai
teman gue, apakah masih di hotel atau sudah pergi. Eh ternyata, teman gue sudah
pergi lagi. Ga ketemu deh sama teman gue di hotel. Karena gue ga pakai kartu HP
malaysia, begitu pun teman gue jadi kita susah berkomunikasi. Gue istirahat
sebentar di hotel, kemudian lanjut keluar buat cari makan malam. Pas gue mau
menutup kunci kamar, memang agak susah sedikit mengunci pintu kamar kebetulan
ada cowo yang bantu gue namanya Iwan. Dia kaget pas tau gue dari Jakarta.
Langsung tuh dia masuk ke kamar depan gue dan memperkenalkan gue sama
saudara2nya yang ternyata nginep persis di depan kamar gue. Huaaa senaaangnya
ketemu orang jakarta di hotel ini =) Gue, Iwan, Adon dan istrinya Silvi pergi
keluar hotel bersama mencari makan di jalan Alor di sekitar Bukit Bintang.
Suasana rame bangetz, sepanjang jalan Alor ini banyak tempat makan chinese food.
Kanan kiri jalan penuh meja-meja pengunjung yang makan di sini. Kami berhenti
di suatu tempat makan yang dirasa cukup aman buat makan terutama memilih menu
makanan yang tidak mengandung “Pork”. Pas gue lihat daftar menu makan ternyata
ada ikan bakar portugis. Gue jadi inget kata tetangga sebelah rumah gue, “klo
ke KL jangan lupa makan ikan bakar portugis yang enak banget”. Finally gue
bisa makan nih ikan bakar portugis beserta nasi & segelas es teh
manis...Mantaaap gan !!
 |
Ikan bakar portugis |
Pas kami lagi makan, datang
segerombolan remaja ada 6 orang yang ternyata saudara2nya Iwan. Woow mereka
kompak banget, pergi liburan bareng-bareng, satu keluarga. Gue pengen deh kayak
gitu...
Selesai makan kita
bersama-sama lanjut jalan menuju KL Tower. Dari stasiun LRT Bukit Bintang turun
di stasiun Bukit Nanas. Berjalan kaki rame-rame sambil bersenda gurau, sungguh
sangat mengasikkan hingga ga terasa capek. Karena sudah larut malam, dan jam
kunjungan KL Tower sudah tutup, kita berjalan kaki menuju Petronas Tower. Nah,,
ini tempat yang paling asik buat foto-foto atau sekedar duduk saja sambil
menikmati pemandangan KL. Di tempat ini, gue berkenalan dengan berbagai orang,
ada yang berasal dari vietnam, china, irak dan bahkan orang Jakarta lagi...What
a small world !! Hehehee... Ga terasa sudah larut malam, kemudian kita balik ke
hotel.
Keesokan paginya, gue bangun tidur langsung buru-buru take a bath. Lanjut packing barang-barang karena gue harus segera ke bandara LCCT balik ke Jakarta. Gue sama Mega check out dari hotel, lalu berjalan kaki ke arah terminal bis yang jaraknya cukup jauh dari hotel. Saat berjalan menuju terminal bis, gue bertanya-tanya kepada orang-orang sekitar dimana bis yang tersedia ke arah bandara. Kesel juga nanya sama orang-orag dijalan yang memberikan informasi kurang akurat sehingga gue muter-muter cari jalan ke arah tempat pemberhentian bis yang ke bandara. Untung ada orang baik yang memberi tahu klo ada bis yang ke bandara di sekitar tempat gue berhenti sepertinya daerah puduraya. Lalu gue beli karcis bis seharga RM 12 untuk tujuan bandara LCCT. Sampai di bandara LCCT, gue sama teman gue berjalan kaki dengan langkah cepat-cepat karena takut ketinggalan pesawat buat check-in. Entah kenapa feeling gue ga enak saat berjalan di area bandara. Dan ternyata bener dugaan gue kalo tempat check-in pesawat Tiger sudah tutup. Amsiiioooong....Padahal jam di HP gue menunjukkan pukul 10.47 waktu KL....(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar