Mendengar kalimat diatas yang terpikirkan di benak kita adalah kaitannya dengan donor darah. Bagi gue, kalimat itu bukan sembarang kata-kata. Kalimat itu memiliki makna yang mendalam, rangkaian kata-kata yang menyentuh jiwa ini, yang merasuki kalbu dan lubuk hati yang terdalam. Rasa kemanusiaan telah mengetuk hati ini untuk menyumbangkan setetes darah yang mengalir didalam tubuh gue ini untuk mereka yang membutuhkan. Ya, setetes darah gue, nyawa bagi sesama. Dengan niat tulus gue memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan donor darah yang diadakan oleh pihak kantor bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) selama sepekan yakni 16-19 Juni 2014. Pada saat kegiatan donor darah tersebut berlangsung, gue sempat merasa pesimis - ga bisa berpartisipasi sebagai peserta donor karena alasan kewanitaan (menstruasi). Memang ada yang bilang kalo cewe yang sedang menstruasi ga diperbolehkan untuk donor darah. Fortunately, kondisi gue sudah selesai masa menstruasi di hari terakhir acara kegiatan donor darah. Dengan kondisi badan yang fit, udah sarapan pula (minum teh manis, makan nasi goreng, minum susu kedelai) gue berpartisipasi sebagai peserta donor darah. Wuiih, antrian yang ramai sekali walaupun ini hari terakhir, tampak kerumunan orang banyak yang antusias mengikuti kegiatan donor darah ini. Setelah melalui rangkaian tes, seperti tes kadar HB (hemoglobin), tekanan darah, finally gue dinyatakan lolos oleh tim dokter yang memperbolehkan gue menyumbangkan darah 250 cc. Suntikan jarum dilengan tangan kiri ga terasa sakit pada saat darah gue diambil karena lebih kuat terasa niat yang tulus untuk membantu sesama, mereka yang membutuhkan darah gue khususnya bagi yang membutuhkan darah golongan AB. Ini kedua kalinya gue berpartisipasi kegiatan donor darah. Senang rasanya bisa menyumbangkan darah, semoga bermanfaat bagi nyawa sesama...semoga jadi tabungan gue di akherat kelak...Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar