Banyak orang berpendapat
bahwa kacang dapat membuat muka menjadi berjerawat. Apakah benar?
 |
Kacang Tanah |
Sejarah Singkat Kacang Tanah Kacang tanah adalah tanaman pangan berupa semak
yang berasal dari Amerika Selatan, yaitu Brazilia. Penanaman pertama kali
dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika
perkembangan penanaman tumbuhan ini dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang
tanah pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang
Cina dan Portugis. Kacang tanah memiliki nama lain, diantaranya kacang una;
suuk; kacang jebrol; kacang bandung; kacang tuban; kacang kole; kacang
banggala; peanut atau groundnut (inggris). Mula-mula penanaman kacang tanah di
Indonesia terpusat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi dan kini telah
ditanam di seluruh Indonesia.
Kandungan Kacang Tanah Kacang tanah mengandung
lemak (40-50%), protein (27%), karbohidrat, lesitin, kolin, serta vitamin (A,
B, C, D, E, dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida,
Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium, dan Sulphur. Protein yang terkandung dalam
kacang tanah jauh lebih tinggi daripada yang terkandung di dalam daging, telur,
dan kacang soya (kacang kedelai). Ia juga mengandung asam amino yang tinggi.
Minyak dari kacang tanah adalah sumber terbaik pencuci perut. Kegunaan Kacang
Tanah Kacang tanah dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega,
sabun, dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyaknya dapat dibuat bungkil
(ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui
fermentasi jamur. Sedangkan daunnya, selain dibuat sayuran mentah ataupun
direbus, dapat digunakan juga sebagai bahan pakan ternak yang bergizi tinggi
serta pupuk hijau. Selain itu, mengkonsumsi kacang tanah dapat menghalangi
radikal bebas, menurunkan tekanan darah dan kolesterol darah, serta dapat
menghindari tubuh dari serangan jantung.
Setelah melihat kandungan dan kegunaan
kacang tanah, sekarang kita akan melihat hubungan antara makan kacang tanah
dengan timbulnya jerawat. Namun sebelumnya, sekiranya kita mengetahui tentang
apa itu jerawat dan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya
jerawat. Pengertian Jerawat Jerawat (acne
vulgaris) adalah penyakit peradangan menahun dari kelenjar minyak (kelenjar
sebacea) yang pada umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Gambaran klinis jerawat sering bervariasi, mulai dari komedo (bisa berwarna
putih atau hitam), papul (merah), pustul (menonjol dan ada peradangan), nodus
(menonjol lebih dari 0,5 cm), hingga jaringan parut hipotrofik (cekung) /
hipertrofik (seperti keloid) yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut.
Penyebab Timbulnya Jerawat Hormon androgen mempunyai peranan penting dalam
timbulnya jerawat. Hormon ini menjadi aktif dan banyak jumlahnya pada usia
remaja, menjelang menstruasi, dan pada saat kehamilan. Hormon ini dapat
meningkatkan produksi sebum (minyak). Selain itu, banyak juga faktor lain yang
dapat mencetuskan terjadinya jerawat, diantaranya: makan makanan berlemak
pemakaian kosmetik / pelembab yang mengandung minyak jarang membersihkan muka
yang kotor & berminyak stress kurang tidur / istirahat cuaca & udara
yang terlalu panas Proses Terjadinya Jerawat Hiperkeratinisasi folikuler.
Kelenjar minyak di dalam kulit kita memiliki saluran yang berhubungan dengan
dunia luar. Saluran ini dilapisi oleh folikel. Namun ada kalanya
folikel-folikel tersebut menebal dan sulit lepas sehingga sebum (minyak) yang
dihasilkan oleh kelenjar menjadi tersumbat. Peningkatan produksi sebum. Ini dipengaruhi
oleh hormon androgen. Kolonisasi Propionibacterium acnes (bakteri penyebab
jerawat). Bakteri ini bekerja secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Oleh
karena kondisi anaerob akibat hiperkeratinisasi folikuler, lama-kelamaan jumlah
bakteri menjadi semakin banyak. Inflamasi. Sebum merupakan makanan bagi
Propionibacterium acnes. Sebum dipecah menjadi asam lemak bebas. Asam lemak
bebas yang semakin banyak akhirnya dipecah dan oleh karena hal ini bukan
sesuatu yang normal terjadi, maka oleh tubuh dianggap sebagai suatu benda asing
dan terjadilah reaksi imun (kemotaktik) dan inflamasi. Hasil dari inflamasi
yang terjadi di dalam kulit kita dapat kita lihat dari luar sebagai munculnya
jerawat yang merah, nyeri, lama-lama berisi pus (nanah), yang sering kali
dipecahkan. Saat ini kita telah mengetahui beberapa hal tentang jerawat dan apa
saja yang menyebabkannya.
Jadi, benarkah makan kacang dapat menyebabkan
timbulnya jerawat? Sekarang kita akan mengulas kebenaran mitos tersebut. Mari
kita buktikan! Sebuah riset dari American Academy
of Dermatology untuk urusan kecantikan kulit menyatakan hal yang bertolak
belakang dari mitos tersebut. Mereka berpendapat bahwa jerawat tidak disebabkan
oleh coklat, ice cream, ataupun makanan seperti kacang. Colorado State
University Department of Health and Exercise menyarankan untuk mengurangi gula
dan makanan yang kadar karbohidratnya tinggi. Institusi tersebut telah meneliti
sekitar 1300 orang penduduk pulau Kitivan di Papua New Guinea yang puasa
makanan manis serta makanan berkarbohidrat. Sehari-harinya mereka hanya makan
ikan, buah, dan daging yang dimasak secara tradisional. Hasilnya tidak ada satu
jerawat pun yang bertengger di wajah mereka. Mengkonsumsi terlalu banyak gula
dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu
produksi hormon androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Demikian pernyataan
dari Howard Murad, seorang profesor dari UCLA School of Medicine. Pernyataan
tersebut menjelaskan mengapa para penduduk pulau tersebut bebas dari jerawat.
Mulai hari ini, cobalah untuk mengurangi gula dalam teh atau kopi agar
wajah bebas jerawat. Dan perhatikanlah pola makan secara keseluruhan. Jangan takut untuk
makan kacang.
Kepustakaan:
Djuanda, Adhi, Prof. Dr. dr., et all. ILMU PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN. Edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia. 2007
http://www.ekawan.com/index.php?m=blog2&c=post&id=176730&title=10-Jenis-Makanan-Antikolesterol&usrname=nurdia